Keberhasilan Budidaya Walet Melalui Penggunaan Sekat pada Gedung

Untuk mencapai produktivitas yang optimal dalam usaha gedung walet, diperlukan pengaturan tata ruang yang tepat dan sesuai. Apabila pengaturan tata ruang gedung walet dilakukan dengan asal-asalan, maka pertumbuhan populasi walet tidak dapat berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, penggunaan sekat di dalam gedung walet sangat diperlukan untuk menciptakan tata ruang yang optimal dan mendukung pertumbuhan populasi walet. Namun, penting juga untuk mengetahui jenis sekat apa saja yang biasa digunakan agar dapat melakukan penggunaannya dengan tepat. Untuk memperoleh informasi lebih detail tentang jenis sekat yang ada, pembaca dapat menemukannya dalam artikel berikut ini.

Sekat adalah unsur fisik yang membatasi ruang dan membuatnya terbagi-bagi. Kebanyakan walet memilih untuk menetap di gedung walet yang memiliki sekat ruangan daripada gedung terbuka. Hal ini dikarenakan mereka memiliki sifat yang cenderung mencari tempat yang aman dan terlindung saat berkembang biak. Oleh karena itu, pengaturan tata ruang menjadi sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keamanan walet dalam gedung tersebut. Ada yang mengusulkan agar gedung walet dibuat menjadi kamar-kamar, namun yang lain lebih memilih untuk mengatur tata ruang di dalamnya. Namun, prinsip utamanya tetap sama yaitu memberikan ruang yang nyaman dan aman bagi walet untuk berkembang biak dengan baik.

Macam-macam Sekat

1. Sekat Triplek

Banyak orang yang memilih untuk menggunakan bahan sekat dari triplek atau kalsibot saat membuat rumah walet yang memiliki fungsi yang efektif untuk menjaga intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruang nesting. Hal ini sangat tepat digunakan pada lantai atas, terutama dekat dengan lubang masuk burung yang memiliki intensitas cahaya yang kuat. Bahan ini tidak tembus cahaya sehingga cahaya yang masuk dari lubang masuk burung tidak akan tembus ke dalam ruangan nesting. Namun, perlu diingat untuk tidak menggunakan Tripleks yang baru, karena bau kimianya yang masih kuat dan sebaiknya dijemur atau diberi sirkulasi udara terlebih dahulu agar bau kimianya hilang. Meskipun proses pemasangan sekat triplek atau kalsibot membutuhkan waktu yang sedikit lama dan biaya yang lebih, bagi beberapa orang yang ingin melihat tata ruang walet yang rapi, bahan sekat dari triplek atau kalsibot tetap dipilih. Namun, aspek yang perlu diperhatikan adalah bahwa walet tidak merasa terganggu dengan warna triplek coklat atau kalsibot yang terang, sehingga tidak perlu dicat hitam.

2. Sekat Terpal

Petani walet sering menggunakan sekat sebagai pembatas antara nesting room dan lantai atas dekat LMB. Namun, ada berbagai bahan sekat yang tersedia untuk dipilih. Selain triplek atau kalsibot, terpal plastik juga sering digunakan sebagai alternatif. Terpal ini memang memiliki kelemahan tertentu. Salah satunya adalah tingkat kebocoran cahaya yang agak tinggi, sehingga pada akhirnya nesting room sedikit terimbas cahaya. Selain itu, penggunaan sekat terpal cenderung menyebabkan peningkatan suhu ruangan dan kurang lancarnya sirkulasi udara karena terpal yang licin dan tidak memiliki pori-pori. Sebagai akibatnya, anak walet yang sedang belajar terbang akan sulit menempel pada sekat terpal yang licin, sehingga meningkatkan risiko jatuh. Namun, di sisi lain, pemasangan sekat terpal jauh lebih cepat karena umumnya tanpa kerangka kayu. Sehingga, cukup dipaku pada papan sirip dan diberi pemberat berupa kaso kayu pada bagian bawahnya.

3. Sekat Kain

Dalam merancang tata ruang gedung walet, saya mempertimbangkan penggunaan kain sebagai bahan untuk sekatnya dengan ketebalan yang mirip dengan kain celana guna memberikan perlindungan yang cukup bagi burung walet. Bagian sekat LMB diperkuat dengan penggunaan kain rangkap agar pencahayaan dapat sedikit masuk ke dalam ruang inap burung walet. Pemasangan sekat kain juga praktis dan mirip dengan pemasangan sekat terpal, memberikan kesan adem yang lebih baik dibanding sekat terpal. Selain itu, anak walet yang sedang belajar terbang dapat menempel dan memegang erat sekat kain sebagai sarana latihan. Namun, perlu diingat bahwa benang-benang kain yang tidak rapi di tepi sekat kain dapat membahayakan burung walet, karena sering kali terjerat dan berujung pada kematian burung walet yang tergantung di tepi sekat kain. Oleh karena itu, perlu memastikan tepi kain untuk sekat walet begitu rapi, agar tidak membahayakan burung walet.

Perbedaan Sekat Gantung dan Sekat Full

Sekat full adalah jenis sekat yang dipasang mulai dari bagian atas ruangan (plafon) hingga ke bagian bawah (lantai), dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya, sekat full digunakan sebagai pengontrol cahaya berlebihan dari LMB (Lokasi Merundingkan Burung). Di samping itu, ada juga sekat gantung yang dipasang di atas ruangan dengan ketinggian sekitar 60 cm dan lebar yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Meskipun sekat gantung hanya memberikan efek perasaan aman dan nyaman bagi burung Walet, namun upaya tersebut dapat memberikan cahaya yang cukup masuk ke dalam ruangan. Oleh karena itu, pemilihan jenis sekat harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, agar hasil yang didapat optimal.

Umumnya, sekat full biasanya dipasang di sekitar LMB pada lantai atas gedung penangkaran sarang burung walet. Selain berfungsi sebagai penghalang cahaya, sekat juga berperan sebagai pembatas gerakan terbang burung agar tidak mengganggu produksi sarang. Namun, seringkali walet hanya masuk dan keluar tanpa henti, karena lantai atas gedung penangkaran tidak memiliki sekat sama sekali. Kekurangan ini menyebabkan burung walet terus berputar-putar terbang di dalam ruangan dan meninggalkan banyak kotoran pada dinding. Oleh karena itu, sekat gantung dapat dipasang di bagian tengah ruangan pada lantai atas (jika ukuran gedung mencukupi) atau pada lantai bawah LMB, biasanya pada lantai 2 atau 3, agar walet tetap berada di area produksi sarang agar produksinya lebih maksimal.

Gedung yang memiliki ukuran yang luas telah dilengkapi dengan kombinasi sekat full dan sekat gantung. Alasannya, hal ini diterapkan agar setiap bagian dari gedung tetap terlindungi dan terang oleh pancaran sinar matahari yang masuk. Kombinasi sekat juga menawarkan keuntungan bagi walet yang bebas terbang ke seluruh ruangan dan memilih tempat tinggalnya sendiri. Sebaliknya, pada gedung minimalis hanya sekat full yang terbagi di dekat LMB saja, sedangkan pada ruangan atau lantai lain, sekat gantung lebih efektif digunakan. Fungsi ini dipraktekkan agar walet tetap leluasa terbang di dalam ruangan yang sempit sekalipun.

Ukuran Ruangan yang Bisa Disekat

Agar ruangan terlihat lebih rapi dan terorganisir dengan baik, sekat ruangan dengan panjang berkisar antara 3 hingga 4 meter dapat diterapkan. Misalnya, jika bangunan yang dimaksud memiliki lebar sekitar 4 meter dan panjangnya sekitar 12 meter, maka dibutuhkan 2 sekat untuk memaksimalkan pemisahan ruangan. Akan tetapi, jika kita ingin memiliki bangunan minimalis dengan ukuran 4 meter x 6 meter, hanya diperlukan 1 sekat saja untuk menciptakan ruang yang lebih teratur dan optimal. Dengan menerapkan sekat pada ruangan, kita dapat memperoleh tampilan yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna ruangan tersebut.

Lantai bawah adalah tempat yang nyaman dan aman bagi walet karena intensitas cahaya di sana lebih redup dibandingkan dengan lantai di atasnya. Namun, dalam kondisi penyekatan lantai, suasana lantai bawah menjadi gelap dan sulit bagi walet yang baru beradaptasi karena mereka memerlukan ruangan yang remang-remang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kondisi lantai bawah agar tetap nyaman bagi para penghuni walet. Tindakan yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan pengaturan yang tepat untuk menjamin keberlangsungan hidup para walet di dalamnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *