Awalnya, ketika RBW baru didirikan dan mulai beroperasi, lokasi tersebut banyak dihuni oleh burung walet muda. Namun setelah beberapa bulan berlalu, walet-walet muda tersebut mulai mencari pasangan dan secara alami memasuki masa kawin. Saat itulah pasangan burung walet muda tersebut mulai membuat sarang mereka sendiri untuk berbiak. Sarang yang tercipta oleh pasangan burung tersebut merupakan sarang baru pertama yang ada di area RBW. Pada mulanya, lokasi tersebut menjadi rumah bagi burung walet muda. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka bertemu dengan satu sama lain, menjalin hubungan dan membentuk pasangan. Kedua burung tersebut kemudian membangun sarang mereka sendiri untuk melahirkan keturunan mereka. Sarang yang dihasilkan oleh pasangan burung tersebut merupakan sarang baru pertama di area RBW.
Dalam memanen sarang burung walet, sebaiknya tidak tergesa-gesa jika jumlahnya masih sedikit. Lebih baik membiarkan populasi burung walet meningkat terlebih dahulu dan jumlah sarang bertambah. Hal ini disebabkan karena jika sarang masih sedikit, maka akan berdampak negatif bagi kondisi psikologis burung walet. Jika sarang yang baru dibuat pertama kali dan digunakan untuk berbiak, berpotensi menimbulkan risiko seperti stres pada walet muda dan pemilik sarang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi sarang dan populasi burung walet sebelum melakukan panen sarang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Kasus di lapangan menunjukkan bahwa jika sarang dipanen terlalu dini, walet muda dapat ngambek dan tidak mau membuat sarang lagi di posisi semula.
Secara umum, diketahui bahwa burung walet yang menetap di sebuah gedung dalam jangka waktu yang panjang akan semakin sulit untuk dipindahkan ke gedung lain. Hal ini disebabkan karena burung walet tersebut sudah merasa seperti berada di rumah sendiri di gedung tersebut. Terutama bagi burung walet yang telah beranak-pinak beberapa kali, mereka semakin enggan dan sulit untuk pindah ke tempat lain, karena gedung tersebut telah menjadi lingkungan yang familiar bagi mereka. Meskipun sarang burung walet tersebut seringkali dipanen oleh manusia, mereka tetap akan membuat sarang baru di tempat yang sama, bukan pindah ke tempat lain atau ke gedung lain. Ada faktor psikologis yang mempengaruhi burung walet dalam memilih tempat tinggal, sehingga proses adaptasi dan aklimatisasi mereka membuat mereka betah tinggal di gedung tersebut serta sulit untuk dipindahkan.
Burung walet telah menemukan perlindungan yang tak tertandingi di dalam RBW selama beberapa tahun. Mereka merasa nyaman dan tidak ingin meninggalkan tempat tersebut. Akan tetapi, meskipun demikian, burung walet tetap mempertahankan sikap tegas dan keras kepala dalam menghadapi gangguan yang tidak membahayakan fisiknya di RBW tersebut. Mereka bertahan dengan teguh karena merasa di sana adalah tempat yang aman serta nyaman bagi keberlangsungan hidupnya.
Menurut saran yang diberikan, ketika sarang burung walet baru dibuat dan digunakan untuk berbiak, sebaiknya menunda proses panen terlebih dahulu. Seiring dengan menetasnya anak burung walet dua kali, maka baru dilakukan proses panen agar risiko kehilangan burung walet bisa diminimalisir. Tindakan tersebut perlu dilakukan karena dengan menunggu lebih lama, burung walet tersebut akan lebih mudah beradaptasi dan menetap pada gedung yang telah dibuat karena mereka tidak mudah beralih ke tempat yang lain terlalu cepat jika gedung tersebut tidak kosong terlalu awal.
Apabila berada di Rainbow Bird's Nest House (RBW) yang masih memiliki sedikit sarang walet, ketika sarang walet dipanen maka risiko stres pada walet akan meningkat dengan signifikan. Namun, jika panen dilakukan di RBW yang sudah memiliki banyak sarang walet, maka tingkat stres pada walet menjadi lebih rendah. Keadaan ini terjadi karena walet sudah terbiasa dengan kehadiran manusia dan kegiatan panen yang dilakukan di sekitarnya. Sebagai hasilnya, walet akan merasa lebih tenang dan nyaman, sehingga produksi sarang yang dihasilkan akan menjadi lebih tinggi.
Agar perkembangbiakan burung walet berjalan sukses, RBW perlu memberikan perlakuan khusus pada tahun pertama dengan cara menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi burung. Selain itu, RBW harus senantiasa menghindari segala gangguan kecil yang bisa mempengaruhi stabilitas dan keseimbangan lingkungan serta mengurangi kesempatan burung untuk berkembang biak secara optimal. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan mempertinggi peluang sukses perkembangbiakan burung walet.