PROSES DAN
BUDIDAYA WALET

Budidaya burung walet dilakukan melalui beberapa tahapan proses dan kegiatan yang harus diperhatikan. Hal ini bertujuan agar kualitas hasil panen yang didapatkan bernilai maksimal

Lokasi yang Potensial untuk Rumah Burung Walet

Burung walet tidak pernah terbang di lokasi yang bukan merupakan jalur terbang walet, sehingga lokasi pembudidayaan juga merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan ketika seseorang ingin membangun rumah burung walet. Hampir 70% rumah burung walet tidak menghasilkan sarang namun justru sarang walet banyak ditemukan di area pemukiman penduduk yang bahkan tidak terdapat rumah burung walet di area tersebut. Mengapa hal itu bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan seperti populasi walet di daerah tersebut sangat besar. Biasanya daerah tersebut dinilai memiliki ketersediaan pakan alami yang cukup, ketinggian tempat yang ideal, rendah polusi dan tingkat kebisingan, serta bebas dari predator alami. Daerah seperti itulah yang cocok untuk dibangun rumah burung walet.

Adapun beberapa tempat yang cocok untuk pembangunan rumah burung walet sebagai berikut :

Lahan pertanian yang subur dengan sistem irigasi yang baik dan tidak menggunakan pestisida.
Rawa-rawa dan aliran sungai.
Daratan rendah sampai ketinggian 600 m dpl.
Daerah bebas polusi.
Daerah yang tenang dan tidak bising.
Daerah yang tidak banyak dihuni oleh predator atau pemangsa burung walet.

Saat menentukan lokasi pembangunan burung walet lakukan survei keberadaannya menggunakan CD berisi suara walet yang diputar menggunakan audio player dan dihubungkan ke tweeter yang diikat pada kayu berukuran kurang 2,5 meter. Survei dapat dilakukan saat pukul 09.00 pagi, pukul 12.00 siang, serta pukul 15.00 di sore hari. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah daerah tersebut terdapat populasi burung walet yang besar atau sebaliknya. Apabila burung walet yang berdatangan ke arah sumber suara melebihi 50 ekor, maka dapat dipastikan lokasi tersebut adalah jalur terbang dan memiliki populasi burung walet yang besar sehingga bernilai strategis untuk dibangun rumah burung walet.

Perlengkapan untuk Membangun Rumah Burung Walet

Perlengkapan yang pertama adalah pondasi rumah burung walet. Biasanya bahan yang digunakan tidak jauh berbeda dari bahan bangunan untuk membuat rumah. Namun jenis dan tipenya ditentukan oleh keinginan pemilik rumah burung walet, ketersediaan bahan material, serta biaya yang dikeluarkan. Apabila menggunakan bahan konstruksi berupa beton maka bahan material yang diperlukan seperti semen, batu, pasir, besi, batu bata, batako, seng, genting, paku, dan kawat. Jika bahan konstruksi berupa bahan non beton maka material utama yang diperlukan berbahan baku kayu atau bahan-bahan organik.

Perlengkapan yang kedua adalah sirip atau lajur. Apa itu sirip atau lajur? Burung walet biasanya senang menempelkan kukunya di dinding bangunan, sehingga perlu dipasang kayu yang disusun berdiri menyerupai dinding. Susunan papan pada plafon itulah yang dinamakan sirip atau lajur.

Biasanya sirip atau lajur dibuat dari jenis papan tertentu seperti kayu bantangor atau papan kelapa yang disukai oleh burung walet. Selain itu juga ada sirip atau lajur yang dibuat dari aluminium, fiberglass, atau bahan semen.

Perlengkapan yang ketiga adalah sound system atau sistem suara yang digunakan dalam pembudidayaan walet. Burung walet adalah makhluk yang responsif terhadap suara-suara burung walet, sehingga untuk memancing burung walet diperlukan rekaman suara walet di dalam sebuah CD. Hingga saat ini jenis suara walet yang beredar berjumlah sekitar 100 jenis suara walet yang dimana setiap suara memiliki spesifikasi berbeda. Biasanya yang beredar di pasaran adalah suara anak walet, suara walet kawin, suara walet birahi, hingga suara walet berdasarkan lokasi peruntukannya.

Proses memancing burung walet memerlukan waktu sekitar enam bulan atau bahkan lebih. Jika ingin mempercepat proses pemancingan, maka bisa menggunakan rekaman suara burung walet lokal. Namun perlu diwaspadai karena saat ini banyak beredar suara-suara burung walet palsu atau bahkan rekaman suara burung walet yang sedang mengalami stress sehingga dapat menyebabkan lambatnya proses pemancingan burung walet.

Upaya yang dapat dilakukan oleh pengusaha budidaya burung walet untuk meningkatkan hasil produksi yakni :

(1) Memancing burung walet agar menempati rumah burung walet dan bersarang di dalamnya dengan memutar CD yang berisi rekaman suara burung walet atau seriti. Pengusaha budidaya walet juga dapat meningkatkan kondisi rumah burung walet agar walet menetap disana.

(2) Perbanyak sirip atau lajur untuk mengimbangi peningkatan populasi dalam rumah burung walet agar daya tampungnya lebih besar.

Perlengkapan yang terakhir adalah listrik yang merupakan bagian penting dan menjadi pertimbangan utama ketika akan membangun sebuah rumah walet karena merupakan kebutuhan yang sangat vital. Peralatan yang digunakan untuk memanggil burung walet pasti membutuhkan daya listrik untuk mengoperasikannya, namun jika di lokasi pembudidayaan walet belum ada jaringan listrik PLN anda dapat menggunakan mesin genset, aki, atau pun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai penggeraknya. Tentu saja, situasi seperti ini akan menambah biaya operasional.

Melakukan Desain untuk Kondisi Rumah Burung Walet

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pengaturan kondisi suhu ruangan di dalam rumah burung walet. Suhu di dalamnya harus sekitar 26 hingga 28 derajat celcius sesuai dengan suhu goa pada umumnya. Sehingga diperlukan penutupan pada tempat-tempat yang bisa menjadi sumber masuknya panas seperti atap, loteng, maupun dinding. Pada bagian atap sebaiknya dibuat ventilasi udara setinggi 20 cm dengan loteng sehingga udara panas dari atap akan keluar melalui ventilasi.

Loteng harus terbuat dari papan untuk meminimalisir panas dan juga harganya murah. Papan yang digunakan adalah papan kering yang kadar airnya mendekati nol. Selain itu pasang styrofoam yang telah dicat hitam pada rongga dek untuk mencegah adanya sinar matahari yang masuk. Lalu pada dinding juga digunakan styrofoam yang ditempel dari luar dengan bantuan cat plamur dan lem yang diaduk rata. Agar lebih mudah, potong styrofoam seukuran tegel keramik dengan ukuran 30×40 cm.

Hal kedua selanjutnya adalah mengatur kelembapan ideal udara rumah burung walet dari 84 sampai 95 persen. Beberapa cara dapat dilakukan seperti meletakkan baskom atau ember yang diisi dengan air secara merata guna membantu penguapan. Selain itu anda juga dapat membuat ventilasi udara dalam jumlah tertentu berukuran 12 x 12 cm dengan bagian dalam menggunakan papan, styrofoam, talang air, atau pipa paralon dengan jarak antar ventilasi 1 meter atau lebih sesuai kebutuhan. Perlu diingat bahwa jangan terlalu banyak memasang ventilasi karena dapat membuat suhu naik.

Terakhir adalah pengaturan intensitas cahaya di dalam rumah burung walet. Idealnya cahaya yang diperlukan di dalam rumah walet sekitar 0,02 lux dan dapat diukur menggunakan alat khusus pengukur cahaya berupa luxmeter. Intinya kondisi di sekitar lajur atau sirip gelap.

Pencahayaan di rumah burung walet kaitannya erat dengan posisi pintu masuk burung walet. Sebab itulah fungsi dari sekat agar cahaya dari pintu masuk dapat terpantul kembali. Sekat dibuat menggunakan papan triplek bercat hitam dengan jarak minimum 1-1,5 meter dari pintu masuk.

Burung walet kurang suka terhadap ruangan yang terlalu gelap tanpa cahaya. Pada suatu kasus pernah dijumpai kasus adanya satu lantai rumah walet yang selama empat tahun tidak dihuni oleh burung walet, sedangkan lantai ruangan yang lain penuh diisi burung walet. Setelah diteliti, ternyata lantai tersebut sangat gelap dibandingkan dengan lantai yang lain, sehingga setelah dipasang lampu berdaya 5 watt di ruangan tersebut akhirnya semua lantai rumah walet tersebut kini dihuni oleh burung walet.

TernakWalet adalah situs dibawah naungan PT Lentera Alam Nusantara yang berisi terkait usaha budidaya walet. Selain itu terdapat layanan jasa konsultasi yang bisa Anda dapatkan melalui situs ini.

Get in Touch